Nangkring Rumah Tahfidz pertama di Bengkulu, Blogger adakan Tausyiah

Advertisement

Nangkring Rumah Tahfidz pertama di Bengkulu, Blogger adakan Tausyiah

Senin, 30 April 2018

Rumah Tahfidz Bakti Ilahi.
Tahfidz adalah sebutan untuk wadah penghapal al-qur’an, yang dapat menguasai kitab Islam dengan menggunakan metode tertentu. Bengkulu punya wadah untuk melatih serta berbuat untuk generasi yang mahir dalam melafalkan firman allah ini. Bertajuk Rumah Tahfidz Bakti Ilahi ( RTBI ) Bengkulu adalah sebuah tempat pendidikan dengan program yang mempuni untuk tepat dan ulet membentuk penghapal al-qur’an. Berlokasi di jalan Belato nomor 56 Rt 006 Rw 02 Kelurahan Berkas,Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu lebih tepatnya di bilangan makam Inggris

Blogger Bengkulu dengan rasa yang bangga terhadap hafidz adakan kelas blogger ke-9 bertemakan pentingnya menulis untuk kebaikan bersama, dikemas dalam tausyiah blogger Minggu(29/04/18). Bobe pun banyak mengetahui kegiatan yang sudah terjadwal dirumah yang punya 31 tahfidz ini, sebut saja setor ayat, silat, renang, metode unik menghapal al-qur’an dan lainnya.

Untuk menciptakan generasi penghapal al-qur’an harus ada komitmen dari para hafidz mereka pun dididik dengan mondok di rumah ini. Aspek kemandirian sudah dipupuk tak dilupakan juga saling bergotong royong mulai di gerakan lagi ini dibuktikan dengan penilaian kebersihan kamar santri. Akhlak dengan sendirinya terstimulan dengan kegiatan yang diberikan kepada tahfidz.

Fasilitas pun sudah sangat memadahi ini pula menjadi keyakinan untuk menitipkan anak di rumah ini. Perekrutan pun menggunakan test dan seleksi yang sedemikian rupa, namun jangan ragu dengan niat yang sudah terpatih dalam diri anak untuk belajar menjadi hafidz.

Untuk donatur yang ingin menyumbangkan berbagai kebutuhan atau pun uang dapat langsung menghubungi pihak RTBI. Banyak program yang telah dan akan dilaksanan dengan titik berat pada sosial. Tak hanya mendidik anak menghapal al-qur’an mereka ikut dilibatkan dalam kesosialan yang tentunya membuat mereka lebih peka terhadap sesamanya.

Dua narasumber yang mengisi tausyiah menelaah masalah dakwah bil media, paling tidak kita imbangi tulisan yang bernilai negatif dengan tulisan kita yang berisi informasi, edukasi, serta mengajak kepada kebaikan sesuai dengan tuntunan Islam. Mereka adalah Ustad Hilman Nugraha dan Piter Julius Vero, ingatan untuk menulis dengan kemaslahatan umat ditekankan sangat.

Mendidik anak disini merupakan salah satu cara orang tua tetap mempertahankan kepribadian bangsa serta mengejar ridho allah dengan kebaikan yang diakibatkan oleh penghafal al-qur’an atau sebutannya Hafidz. Memang saat ini masih belum ada untuk penghapal al-qur’an perempuan namun sudah ada banyak permintaan untuk itu, dan akan segera diwujudkan. Salam Hafidz!!