Berburu Spot Foto Instagramable di Kampung Mural Budayo Kito Bengkulu

Advertisement

Berburu Spot Foto Instagramable di Kampung Mural Budayo Kito Bengkulu

Rabu, 08 Januari 2020



Begitu masuk ke gang teratai kebun Roos, yang merupakan lokasi Kampung Mural Budayo Kito, kesannya ‘Bengkulu banget’. Mural-mural yang ada, hampir semuanya menampilkan ciri khas Bengkulu seperti alat musik tradisional Dol, Fort Marlborough, Batik Kain Besurek & Bunga Rafflesia.


Bukan hanya memiliki wisata alam, budaya juga sejarah, namun Bengkulu juga tengah mengembangkan destinasi wisata street art, salah satunya berupa mural. Mural ampuh menjadikan ruang publik yang kosong & kumuh, bertransformasi menjadi lebih indah dipandang.


Di Kota Bengkulu, tepatnya di Lorong Teratai, Kelurahan Kebun Roos Kecamatan Teluk Segara, ada sebuah kampung mural, bernama Kampung Mural Budayo Kito. Di sana, dinding-dinding yang dulunya hanya menjadi pembatas pekarangan rumah dengan jalan lalu lintas masyarakat, tidak terawat, terlihat kumuh, dimodifikasi menjadi dinding-dinding yang lebih indah & bermanfaat bagi masyarakat. Berawal dari ide yang dicetuskan lurah Kebun Roos, Ucik Yana, didukung oleh masyarakat & komunitas Atlet Mural Bengkulu, sekeliling dinding rumah warga RT 7, 8 dan 9 dalam wilayah RW 03 Kelurahan Kebun Roos dipercantik dengan lukisan mural warna warni.


Menurut Ucik Yana,Kampung mural Budayo Kito berasal dari gagasan & ide bersama tokoh masyarakat kelurahan Kebun Roos, untuk menghias dinding-dinding dengan mural tematik. Ketika ada program dari Bapelitbang untuk program kampung tematik & bantuan dari mahasiswa Unihaz sebagai tugas dari LPPM Unihaz, ide tersebut direalisasikan. Pembuatan Kampung mural Budayo Kito itu diawali dengan pembuatan kelompok KSM di RW 03. Anggotanya terdiri dari ketua RW,  tokoh masyarakat, ketua adat & masyarakat.

Dikarenakan bidang untuk melukis mural cukup luas, pihaknya pun bekerjasama dengan atlet mural Bengkulu. Komunitas seni lukis Atlet Mural Bengkulu yang melakukan pembuatan mural dibantu pula oleh peserta lomba dalam kegiatan festival mural yang diikuti mahasiswa dan pelajar. Mereka membuat mural-mural yang menceritakan kebudayaan Bumi Rafflesia, seperti alat musik dol, Tari Ikan -ikan, telong-telong serta pertunjukan festival Tabut Bengkulu. Beberapa mural yang dibuat pun ada yang merupakan mural interaktif seperti instalasi orang memainkan dol yang dipadukan dengan lukisan Kain Besurek, seni Ka-Ga-Nga, pakaian adat Bengkulu hingga alat musik tradisional Serunai.


Bukan hanya memperindah sederetan ruang kosong, namun mural di Kampung Mural Budayo Kito turut menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Bengkulu. Untuk rencana selanjutnya, Ucik Yana & tim akan kembali menggali budaya-budaya Bengkulu, seperti ornamen rumah adat, Pangeran Ratu Samban, Putri Gading Cempaka, dan lain-lain.

Kampung Mural Budayo Kito Kelurahan Kebun Roos Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu, memiliki daya tarik sendiri serta suasana yang jauh berbeda dengan sebelumnya, saat telah dihiasi lukisan mural yang berwarna – warni, mempercantik dinding rumah warga. Dengan banyaknya mural-mural indah & sarat makna tentang budaya Bengkulu, Kampung Mural Budayo Kito juga perlahan menjadi destinasi wisata baru yang mulai dikunjungi masyarakat dalam & luar wilayah Kota Bengkulu.

Beberapa mural pun menjadi andalan untuk latar belakang spot foto kekinian. Pilihan gambar & gradisi warna-warna mural yang cerah, menjadikan Kampung Mural Budayo Kito lebih menarik untuk dikunjungi. Masyarakat yang membutuhkan konten foto & video untuk media sosial pun, menjadikan Kampung Mural sebagai pilihan tepat untuk berwisata. Alih-alih menjumpai gang sempit yang kotor atau kumuh, pengunjung justru akan dibuat terpukau  dengan dinding-dinding yang telah dihias beraneka ragam mural yang menarik. Selain itu, gang-gangnya juga bersih, nyaman untuk walking tour sambil melihat-lihat mural yang kreatif & bisa menambah foto-foto kece di media sosial.




Kehadiran mural-mural di gang teratai Kebun Roos, tidak hanya memberikan warna baru. Tapi diharapkan juga memberikan efek positif bagi kehidupan sosial masyarakat di sana. Dengan menjadi kampung mural & banyaknya masyarakat berdatangan untuk berswafoto gratis, diharapkan pula bisa menjadi peluang untuk masyarakat sekitar dalam meningkatkan perekonomian dengan berjualan, memproduksi makanan atau souvenir yang bisa meningkatkan penghasilan masyarakat.